Delapan Teungku Inong yang berpengaruh, para pemimpin agama dari berbagai dayah, sekolah, dan lembaga keagamaan di Aceh, telah melakukan perjalanan transformatif ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) dari 22 - 30 Mei 2024. Misi mereka adalah belajar dari praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan membawa wawasan ini kembali ke komunitas mereka.
Studi banding ini memberikan kesempatan unik bagi para pemimpin perempuan ini untuk menyaksikan langsung penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam berbagai skala. Mulai dari tingkat akar rumput di Desa Eduwisata Cibanteng, di mana mereka belajar tentang pengelolaan sampah organik dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, hingga inisiatif berskala lebih besar seperti Kebun Hiris di Bogor dan pengelolaan sampah di Taman Semangat IPB, para Teungku Inong memperoleh pemahaman komprehensif tentang pengelolaan lingkungan.
Di luar aspek teknis praktik berkelanjutan, perjalanan ini juga memfasilitasi peluang jaringan yang berharga. Para Teungku Inong berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pejabat pemerintah, organisasi pemuda, dan pemimpin agama, untuk menjalin kemitraan dan berkolaborasi dalam inisiatif masa depan. Koneksi-koneksi ini dengan lembaga seperti UNAS, KLHK, Eco-Bhinneka, Kisuci, PP Muhammadiyah, MUI, dan Pesantren Ekologi Misykat Al-Anwar akan sangat instrumental dalam memperluas praktik berkelanjutan di Aceh.
Pengalaman langsung, seperti membuat bio-saka, eco-enzyme, dan mendaur ulang limbah plastik menjadi gantungan kunci, tidak hanya memperdalam pemahaman Teungku Inong tentang praktik berkelanjutan tetapi juga menyalakan semangat mereka untuk konservasi lingkungan. Keterampilan praktis ini dapat dibagikan kepada komunitas mereka, memberdayakan individu untuk mengambil tindakan di tingkat lokal.
Potensi dampak dari studi banding ini sangat luas. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam pengajaran dan kehidupan sehari-hari mereka, Teungku Inong dapat menginspirasi dan memobilisasi komunitas mereka untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan. Hal ini dapat mengarah pada pembentukan kelompok kesadaran lingkungan, integrasi keberlanjutan ke dalam kurikulum pendidikan, pengembangan inisiatif ekowisata berbasis masyarakat, dan peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan lingkungan.
Saat para Teungku Inong kembali ke Aceh, mereka membawa bukan hanya pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga semangat baru. Perjalanan mereka adalah bukti nyata kekuatan pendidikan, kolaborasi, dan tindakan individu dalam mengatasi tantangan lingkungan global.
KIRIMKAN LAMARAN ANDA
Terima Kasih
Terima kasih atas minat Anda. Kami selalu mencari individu yang luar biasa untuk bergabung dengan tim kami. Kami sedang meninjau aplikasi Anda. Jika Anda terpilih, kami akan menghubungi Anda dalam waktu dua minggu.
Donasi Sekarang
Donasi Anda akan mendukung upaya perlindungan Hutan Aceh khususnya dalam Kawasan Ekosistem Leuser yang dilakukan, seperti kampanye dan pendampingan masyarakat untuk melindungi lanskap krusial ini.
Donasi dalam Rupiah
Untuk donasi dalam Rupiah, Anda dapat melakukannya dengan scan kode QR di bawah.
Donasi Internasional
Untuk donasi dengan kurs lainnya, Anda dapat scan kode QR di bawah atau klik link berikut. Anda akan dibawa ke halaman mitra kami (The Orangutan Project) untuk donasi melalui Paypal atau Kartu Kredit.
Terima Kasih
Halo! Terima kasih telah menghubungi HAkA! Silakan sampaikan kebutuhan Anda yang dapat kami bantu.
Terima Kasih
Terima kasih atas minat Anda. Kami selalu mencari individu yang luar biasa untuk bergabung dengan tim kami. Kami sedang meninjau aplikasi Anda. Jika Anda terpilih, kami akan menghubungi Anda dalam waktu dua minggu.
Hei ada masalah! Ya ini benar-benar kacau, pesan kesalahannya adalah: