Dalam tampilan kreatif dan penuh makna, sebuah kelompok pemuda yang didukung oleh Yayasan HAkA (Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh) turut ambil bagian dalam Parade Kemerdekaan Indonesia ke-79 dengan pesan tentang perlindungan satwa liar. Berbeda dengan kostum budaya dan profesi yang biasa terlihat dalam parade, para pemuda ini mengenakan kostum yang menggambarkan satwa-satwa unik dari Ekosistem Leuser, seperti badak sumatera, orangutan, harimau, dan gajah.

Yayasan HAkA menyoroti pentingnya Kawasan Ekosistem Leuser sebagai tempat di mana empat spesies satwa ini hidup berdampingan di alam liar. Namun, ia menekankan bahwa perdagangan ilegal, perburuan, dan alih fungsi lahan mengancam kelangsungan hidup mereka. Alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit adalah contoh nyata bagaimana habitat satwa dirusak oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab.

HAkA juga menyoroti situasi kritis di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, di mana perambahan yang masif mengubah hutan gambut menjadi perkebunan sawit. Rawa Singkil menjadi benteng terakhir bagi perlindungan orangutan sumatera di Indonesia, sebagai salah satu dari tiga rawa terbesar di Aceh.

Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk berperan aktif dalam melindungi spesies yang terancam punah serta habitatnya. Hidupnya keempat spesies in di tanah Aceh seharusnya menjadi suatu kebanggan yang kita jaga bersama. Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, upaya ini tidak akan maksimal.